Benarkah Mentimun Bisa Kontrol Diabetes?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diabetes adalah penyakit tidak menular yang serius dan kecepatan kasusnya meningkat pesat di seluruh dunia. Konsumsi makanan berkalori tinggi, gaya hidup pasif, dan penambahan berat badan adalah beberapa faktor risiko umum terjadinya diabetes.
Perubahan gaya hidup dan pola makan seimbang dapat membantu mencegah penyakit ini dan komplikasinya sehingga membuat seseorang hidup lebih lama dengan hidup yang berkualitas. (Baca juga: Kaki Sering Terasa Dingin, Waspada Gejala Diabetes Tipe 2 )
Sementara, Senyawa aktif untuk mengontrol kadar glukosa dan meningkatkan hiperglikemia bisa anda temukan di banyak makanan fungsional seperti buah-buahan, jamu dan sayuran. Bahan tersebut sangat mudah didapat dengan harga yang murah.
Mentimun, salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi merupakan salah satu makanan pengontrol diabetes, sayuran ini memiliki rasa pahit yang unik dan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad.
Mentimun diyakini dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif yang merupakan penyebab utama diabetes. Dalam sebuah penelitian, banyak senyawa bioaktif yang diekstrak dari mentimun yang kemudian memiliki sifat atau efek anti-diabetes.
Mentimun memiliki Indeks Glikemik (GI) yang rendah. Indeks glikemik adalah angka yang ditetapkan dalam makanan berdasarkan seberapa cepat atau lambat makanan tersebut meningkatkan kadar glukosa dalam tubuh setelah dikonsumsi.
Jika suatu makanan tertentu memiliki GI rendah, artinya dapat meningkatkan kadar glukosa secara perlahan, sehingga mengurangi risiko diabetes dan sebaliknya. (Baca juga: Ini Dampak Diabetes Gestasional pada Ibu dan Bayi )
Mentimun sendiri memiliki angka GI yang rendah dibandingkan dengan buah dan sayuran lain seperti labu dan melon. Tersapat Nutrisi penting lainnya dalam mentimun termasuk serat makanan, protein, vitamin (B, C, K), magnesium, kalium, fosfor, dan biotin.
Kesimpulannya, Mentimun dapat dengan aman dimasukkan dalam menu diet diabetes karena sifat anti-inflamasi, antioksidan dan anti-diabetesnya.
Penderita diabetes juga dapat mencampurkannya ke dalam salad atau makanan ringan lainnya. Namun, ingatlah bahwa pola makan harus dilakukan bersamaan dengan aktivitas fisik.
Lakukanlah olah raga secara teratur bersamaan dengan perubahan gaya hidup sehat lainnya untuk mencegah diabetes.
Perubahan gaya hidup dan pola makan seimbang dapat membantu mencegah penyakit ini dan komplikasinya sehingga membuat seseorang hidup lebih lama dengan hidup yang berkualitas. (Baca juga: Kaki Sering Terasa Dingin, Waspada Gejala Diabetes Tipe 2 )
Sementara, Senyawa aktif untuk mengontrol kadar glukosa dan meningkatkan hiperglikemia bisa anda temukan di banyak makanan fungsional seperti buah-buahan, jamu dan sayuran. Bahan tersebut sangat mudah didapat dengan harga yang murah.
Mentimun, salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi merupakan salah satu makanan pengontrol diabetes, sayuran ini memiliki rasa pahit yang unik dan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad.
Mentimun diyakini dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif yang merupakan penyebab utama diabetes. Dalam sebuah penelitian, banyak senyawa bioaktif yang diekstrak dari mentimun yang kemudian memiliki sifat atau efek anti-diabetes.
Mentimun memiliki Indeks Glikemik (GI) yang rendah. Indeks glikemik adalah angka yang ditetapkan dalam makanan berdasarkan seberapa cepat atau lambat makanan tersebut meningkatkan kadar glukosa dalam tubuh setelah dikonsumsi.
Jika suatu makanan tertentu memiliki GI rendah, artinya dapat meningkatkan kadar glukosa secara perlahan, sehingga mengurangi risiko diabetes dan sebaliknya. (Baca juga: Ini Dampak Diabetes Gestasional pada Ibu dan Bayi )
Mentimun sendiri memiliki angka GI yang rendah dibandingkan dengan buah dan sayuran lain seperti labu dan melon. Tersapat Nutrisi penting lainnya dalam mentimun termasuk serat makanan, protein, vitamin (B, C, K), magnesium, kalium, fosfor, dan biotin.
Kesimpulannya, Mentimun dapat dengan aman dimasukkan dalam menu diet diabetes karena sifat anti-inflamasi, antioksidan dan anti-diabetesnya.
Penderita diabetes juga dapat mencampurkannya ke dalam salad atau makanan ringan lainnya. Namun, ingatlah bahwa pola makan harus dilakukan bersamaan dengan aktivitas fisik.
Lakukanlah olah raga secara teratur bersamaan dengan perubahan gaya hidup sehat lainnya untuk mencegah diabetes.
(tdy)